Tuesday, April 20, 2021

CHAPTER 1 ( PERKENALAN )

CHAPTER 1

PERKENALAN

"Awal cerita ini dimulai oleh seseorang yang bernama Hiko. Hiko merupakan manusia yang mampu mengendalikan rinainya dan iya mampu melihat yokai."

Pada suatu hari hiko berangkat ke sekolah. Ia bersekolah di SMA TAGASHI DASHI, di setiap perjalanan Hiko banyak menjumpai yokaiba dan yokaiha. Sesampainya disekolah ada seorang wanita yang bernama Yui yang selalu memperhatikannya karena hiko tidak mempunyai teman sekali kecuali para yokai.

Pada saat bel berbunyi "Kring....kring....kring....( istirahat )

Yui pun langsung menghampiri Hko.

"Apa kabar hiko ?"

"Aa. maaf aku tidak mengenalmu!"

"Apa kamu tidak mengenalku ?"

"Maaf aku jarang berinteraksi dengan seseorang, kecuali guru"

"Kalau begitu kita kenalan dulu!"

"Perkenalkan nama saya Yui Hamada"

"Namaku Hiko Tadashi"

"Salam kenall"

Tiba - tiba hiko melihat yokai yang melintas di depan kelasnya dan mirip dengan gadis yang baru saja ia kenal. Yokai tersebut sangat mirip dengan yui teman sekelasnya. Yokai tersebut hilang dari pandangan hiko. Hiko pun bingung memikirkan yokai yang mirip dengan yui dan berkata

"Siapa yokai tersebut ?? ia sangat mirip dengan wanita yang baru saja mengajakku berkenalan. *dalam hati*"

Hiko pun kembali kedalam kelasnya, namun ia dihukum karena terlambat memasuki jam pelajaran kimia, ia pun dihukum diluar pintu kelasnya. Waktu terus berjalan hingga jam pelajaran selesai. Tanpa disadari hiko pun merasakan *rinai* atau energi yang berbeda dari yang dia rasakan. Dan lewatlah 3 orang yang memiliki rinai yang berbeda.

Bel pulang pun berbunyi "kring....kring....kring"

Hiko pun mengambil tas nya dan bergegas untuk pulang. Tiba - tiba yui pun mengajak hiko untuk bersama - sama. Hiko pun menerima ajakan yui karena didalam pikiran hiko ada yang ingin dia tanyakan tentang yokai yang mirip dengan nya.

Pada saat ditengah jalan hiko merasakan *rinai* yang berbeda. rinai ini mirip dengan rinai dari ketiga orang yang hiko liat tadi didepan kelasnya. HIko pun menghampiri nya dan menyuruh yui untuk mengunggu diseberang jalan. HIko pun bertanya kepada ketiga orang tersebut.

"Maaf ? kalian ini siapa ?"

"( Terkejut )" 

" *jeng...jeng...jeng" ( tingkah laku konyol )"

" *bersamaan* kami bertiga sekawan, perkenalkan saya Yuki, saya Yoshi, dan saya Yuuta"

" *bersamaan* kami bertiga YOTAKI!!!"

"Aaa ??? -_-" 

"Bisakah kalian serius sedikit ? "

"Baiklah ( serius )" dijawab oleh yuki.

    *rinai meningkat lagi*

"Apa yang ingin kau tanyakan ?" yoshi berbicara.

"...!!!" yuuta terdiam melihat hiko.

"Bagaimana kalian mempunyai rinai sebesar itu ?"

"Maaf kami tidak bisa menjawabnya sekarang" yuuta berbicara.

"....!!!" muncul yokai yang sedang berbicara dengan yotaki.

"Mengapa ??" hiko bertanya kepada yotaki.

"Kami akan memberitahu mu nanti" dijawab oleh yoshi.

"Pada waktu yang tepat" dilanjut oleh yuki.

"Tetapi siapa yokai yang kalian ajak bicara tadi ?" Hiko memasang muka penasaran.

"*Tersipu malu* perkenalkan nama saya Neko. aku adalah Yokaiba atau biasa disebut dengan yokai yang baik, saya adalah yokai yang sering memberi ketiga temanku ( yotaki ) informasi tentang dunia Fiatsu Aorato"

"Apa itu dunia Fiatsu Aorato ?"

"Fiatsu adalah adalah dunia yang berbeda dari dunia kalian, bisa dibilang dunia lain"

Pada saat itu langit berubah menjadi gelap, dan akan turun hujan. Tiba - tiba yui datang menghampiri hiko.

"Kenapa kamu lama sekali ? dan siapa mereka bertiga ini ?"

"Nanti aku akan menjelaskannya"

"Baiklah hiko sampai bertemu nanti" yotaki berbicara.

"Aku juga ikut pamit" neko menghilang.

Hujan pun turun dengan angin yang sangat kencang. *sssttt...*.

"Hiko seragam kita sudah basah kuyup, sebaiknya kamu singgah dirumahku karena hujan mungkin akan semakin deras"

"Tapii....." hiko memasang muka yang malu dan gugup.

Tanpa basa - basi yui pun menarik tangan hiko dengan wajah yang sangat senang. Sampai di tengah jalan hiko merasa ada yang berbeda dari yui. Yui pun memegang tangan hiko, dan hiko pun terkejut.

"Ada apa dengan yui ?"

"Aku sangat kedinginan hiko"

"Ini jaketku, pakailah agar kamu tetap hangat"

"Terimakasih" dengan wajah yang memerah .

"Tinggal beberapa langkah lagi kita akan sampai"

"oke"   

Beberapa menit mereka berdua telah sampai. Rumah yang sangat besar diantara rumah - rumah lainnya dan dikelilingi dengan pepohonan membuat rumah tersebut tampak sangat nyaman.

"Apakah kita sudah sampai ?"

"Iyaa, kita sudah sampai"

"Apakah kamu tinggal dirumah sebesar ini sendirian ?" hiko masih belum percaya.

"Aku tinggal dengan bibi ku, sudah masuk aja soalnya disini mulai sangat dingin"

"Baiklah, aku ikut saja denganmu"

"Anggaplah rumah sendiri"

"Kemana bibi mu ? aku tidak melihatnya sama sekali"

"Dia  sedang berliburan bersama suaminya beberapa hari ini di Indonesia"

"Apakah suaminya kerja di Indonesia ?"

"Ya, kebetulan dia mempunyai kerabat di Indonesia. Kalau begitu aku mandi dulu dan mengambilkan mu baju ganti"

"Okay, aku akan menunggu mu disni"

Beberapa menit kemudian, hiko pun merasa kedinginan dan merasa bosan.

"Mengapa yui sangat lama, sebaiknya aku menghampirinya"

Hiko pun bingung mencari kamar yui, tanpa disengaja hiko mendengar suara air yang berjatuhan dari kamar yang ada disebelahnya. Hiko pun penasaran dan membuka kamar tersebut.

Yui pun berteriak.

"Aaaa.....!!!, hiko apa yang kamu lakukan disini ?, akukan menyuruhmu untuk menungguku tadi diruang tamuuu!" wajah yang sangat memerah dari yui.

"Maa...ma...maaf aku tidak sengaja membuka kamar ini karena aku bosan menunggu mu dibawah" wajah hiko sangat memerah melebihi wajah merah dari yui.

"Kamar ku ada disebelah sana, disamping pintu berwarna biru itu... tunggulah aku disana aku akan selesai sebentar lagi dan mengambilkan baju ganti buat kamu" dengan handuk setengah badan dari yui.

"Aaaa... baiklah aku akan menunggu dikamarmu"

Tak lama kemudian yui pun menghampiri hiko dan membawakannya baju ganti.

"Ini baju ganti untukmu"

"Terima kasih ... tapi bagaimana denganmu, kamukan belum mengganti pakaianmu" dengan wajah yang masih sangat merah.

"Jangan banyak bicara , masuklah ke kamarku jika kamu tidak ingin mati kedinginan diluar sini"

Hiko pun masuk kekamar yui.

"Waaahh.. apakah ini kamarmu ?" *dengan wajah yang kagum.

"Iyaaa..."

"Kamarmu sangat rapi, tidak sama dengan kamarku yang sangat berantakan"

"...." *tersipu malu.

"Sudahlah aku akan mengganti bajuku didalam tirai ini ... kamu jangan mengintip!!"

"Aku bukan tipe orang yang suka begitu"

Yui pun mengganti bajunya.

"Baiklah aku sudah selesai, sekarang gantilah baju kamu didalam tirai ini"

"Wahhh... kamu terlihat cantik memakai baju itu"

*....!!"

"Baiklah aku akan mengganti bajuku... tapi kamu jangan mengintip yaa"

Hiko pun mengganti bajunya dan tanpa disadari tiba - tiba ....

"Wusshhh...."

Angin kencang menggeser tirai yang ada hiko didalamnya sambil mengganti bajunya.

"Aaaa...aaaaa.aaaa" hiko berteriak histeris.

"Aaaa...aaaa" Yui juga ikut berteriak.

"Yuuuiii... tutup matamu jangan sampai melihatnya" dengan tangan yang menutupi an*nya.

"Aaaa...aa..aku sudah menutupnya dari tadi" dengan wajah yang penuh kemerahan.

"Cepat gantilah bajumu dan geser kembali tirainya"

Setelah hiko mengganti bajunya suasana menjadi canggung dan sunyi. Hiko dan yui duduk bersebelahan dan tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka berdua, lalu....

*Durttttzzzz.....* suara kilat berbunyi.

Mereka berdua kaget, sampai - sampai hiko berada dipangkuhan yui.

"APA YANG KAMU LAKUKAN HIKO!!!" *pack, yui memukul kepala hiko dengan sangat keras.

"Aaa.aduh sakit sekali, maaf aku sangat kaget mendengar suara kilat tadi" kepala hiko bengkak berwarna biru.

"Ngomong - ngomong apa yang dapat kita lakukan untuk mengisi waktu kita yang bosan ini ?"

"Aku mempunyai kartu uno ... apakah kamu ingin main ?"

Mereka berdua pun asyik bermain kartu.

"Yui ... ada yang ini aku tanyakan ?" 

"Apa itu..?"

"Hmm. apakah kamu mempunyai seorang kakak yang mirip denganmu ?"

"Aaa. kenapa kamu menanyakan hal itu ?"

"Maaf aku hanya ingin mengetahuinya"

"Hmmm... ya aku mempunyai seorang kakak perempuan yang sangat mirip denganku dan namanya adalah Yuri Hamada"

"Dimana dia sekarang ? ... boleh aku mengetahuinya ?"

"Dia sudah ......"

To Be Continued ... 

 


  

 

 

 

 

  

0 comments:

Post a Comment